Minggu, 10 Agustus 2008

Lagenda, Zamrud





Ini adalah istana pertama kami.


Setelah sebelum-nya selama 2 tahun kontrak di daerah Jembatan Dempet, belakang Astra Honda Motor, Sunter. Setelah Nikah tahun 1997 kami kontrak kamar didaerah dempet, kamar-nya cukup komplit, ada ruang tamu, kamar tidur, ruang makan, dapur dan kamar mandi. Waktu kerusuhan May 1998. saya sempat melihat orang-orang pada membawa sembako, tempat tidur hasil jarahan. Selama disana hubungan sesama kontrak-tor sangat akrab.


Selama di dempet, kami menabung dikit-dikit supaya bisa membayar DP untuk beli rumah. Waktu itu kami hampir aja batal memiliki rumah sebab akibat krismon developer kota lagenda waktu itu mengingkari perjanjian awal. dimana akan serah terima rumah di bulan september 1998. Developer tidak mampu menyediakan rumah setelah kami membayar DP selama 11 bulan. Developer waktu itu memberikan 3 alternatif. 1. DP dikembalikan dengan Potongan biaya admin dimana biaya admin lumayan banyak. 2. Membeli rumah yang sudah jadi dengan pembayaran hard-cash. Atau 3. Membeli tanah/kapling dengan hard-cash. Jadi semua dengan kondisi yang sulit, apalagi kondisi masih krismon.


Dengan berat hati, kami mengambil pilihan yang mungkin, diantara pilihan yang sulit. Yakni kami menarik uang DP kami dengan potongan uang admin. Dari uang DP tersebut kami mencoba mencari alternatif untuk tetap punya rumah dengan cara melakukan Over kredit. Setelah keliling-keliling di daerah bekasi selama kurang lebih 2 bulan akhir-nya kami menemukan rumah yang kami inginkan. Di perumahan yang sama(meskipun beda blok). Dan kami lakukan over kredit dengan pemilik pertama.


Rumah kami disana , konsep-nya adalah rumah tumbuh. Hal ini sesuai dengan perkembangan keuangan kita. Pertama-nya sih cuma rumah type 36/60. Alhamdulillah setelah tinggal 2 tahun di lagenda. Pada tahun 2000, tetangga kami menjual rumah disebelah kami. Sehingga rumah tersebut dapat kami beli dan dijadikan satu dengan rumah yang pertama.


Awal tinggal di lagenda, (awal Jan 1999) sangat sepi. Kalau jam 18.00 , kendaraan umum sudah sangat susah. Sehingga harus pulang cepat2 dari kantor. Kalau pulang telat dari kantor , harus minta ijin sama atasan untuk membawa mobil pool kantor. Tapi tidak menunggu waktu yang lama , 2 tahun tahun di daerah sana sudah sangat padat, dan mulai macet. Untuk melewati pinto tol timur kita harus berjuang minimal 1/2 jam. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk ke kantor harus lebih awal lagi. minimal harus berangkat dari rumah jam 5.30 wib. Kalau lewat pasti terlambat sampai di kantor.


Tinggal di blok N Dukuh Zamrud sangat menyenangkan, dimana tetangga-tetangga sangat baik. Karena umur-umur kita hampir sama sehingga kita mempunyai pola hidup yang hampir sama. Yakni para kelas menengah yang sedang membangun karier atau usaha. Di blok N partisipasi terhadap perkembangan Blok cukup banyak khusus-nya masalah-masalah ke agamaan dan Ke-RT-an.

Tidak ada komentar: